Wednesday, February 6, 2008

 

TANYA TENTANG TEKHNIK VISUALISASI

PERTANYAAN
Saya sering membaca bahwa salah satu metode ter-efektif untuk memasukkan perintah ke alam bawah sadar adalah dengan melakukan visualisasi.Salah satu contoh saya pernah dengar sepintas, tentang teknik yg diajarkan Pak Yan Nurindra (http://www.YanNurindra.com) yaitu Alpha Power.Di Alpha Power diajarkan tentang cara memasuki wilayah gelombang otak alpha, kemudian melakukan visualisasi, agar ditangkap oleh alam bawah sadar kita (dan membuat alam bawah sadar membantu kita mencapai hal yg kita visualisasikan tsb).


Pertanyaan saya, kalau boleh tahu, bagaimana sebetulnya cara terbaik melakukan visualisasi tsb?

Sebagai contoh kasus, saya sebagai orang awam sering kebingungan :


1.Kalau katakanlah saya seorang calon wirausahawan yg sedang mencari modal x rupiah.Apa yang harus saya visualisasikan? x rupiah dalam bentuk tumpukan uang kertas 100 ribuan? Bagaimana saya tahu tumpukan uang kertas itu bernilai x rupiah?

Atau saya hanya membayangkan tulisan 'X Rupiah' (misalkan : "Rp 10 juta rupiah") seperti tertulis di papan tulis?

Atau ada teknik lain lagi?



2.Katakanlah saya adalah seorang yang sedang mencari pekerjaan.Dan sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yg -misalkan- ditargetkan 1 juta per bulan.

Apa yang harus saya visualisasikan?



3.Katakanlah saya adalah seorang yg senang ber-eksperimen dengan "energi tubuh" seperti Chi Kung.Di metode Alpha Power yg diajarkan Pak Yan Nurindra, konon diajarkan cara menyalurkan energi tubuh, agar bisa mengeraskan benda2 (bohlam, telur, dsb).

Apa yang harus saya visualisasikan?



Sementara itu dulu, terimakasih banyak apabila Pak Awie atau yg lain bersedia memberikan penjelasan.Dan mohon maaf yg sebesar-besarnya kalau ada yg kurang berkenan.


Salam :).

[Haris]

JAWABAN 1
dear pak Haris,
Sebenarnya ketika anda rileks dan menutup mata, secara otomatis otak anda sudah memproduksi gelombang alfa, jadi alfa power hanyalah istilah marketing yang dipakai untuk sebuah teknik relaksasi yang dipakai untuk masuk kedalam fase alfa. Nah dalam keadaan alfa kita akan lebih mudah mengakses subconscious mind kita yang kemampuannya jauh lebih besar dibandingkan dengan kemampuan conscious mind kita yang hanya bisa memproses 7 plus minus 2 satuan informasi secara parallel / bersamaan (kalo di komputer kita sebut dengan istilah multi-tasking).

Nah sebenarnaya prinsip Law Of Attraction atau kadang jg disebut "Servo Mechanism" atau oleh Brian Tracy disebut jg dengan istilah "Serendipity (kebetulan yang menguntungkan)" adalah menggunakan kemampuan subconscious untuk membantu kita dalam mencapai apa yang kita inginkan. Begitu kita bisa menyakinkan bawah sadar untuk hal ini, maka subc kita akan memobilisasi seluruh resources yang kita miliki untuk membantu kita dalam mencapai goal tersebut, nah seperti yang anda ketahui, cara paling efektif untuk mengakses ke subc adalah ketika kita berada pada fase alfa dan theta, dan untuk itu banyak sekali cara untuk masuk ke fase tersebut, diantaranya dengan meditasi, dengan relaksasi (seperti yang digunakan di alfa power) ataupun juga dengan selfhypnosis yang sudah saya ajarkan kepada anda (malah ini lebih cepat dan efektif karena anda sudah saya pasangkan jangkar untuk masuk dengan cepat ke alfa bahkan sampai theta).

Untuk berkomunikasi dengan (memprogram) bawah sadar, anda tidak harus menggunakan visualisasi saja (seperti yg diyakini banyak orang), jika anda pernah belajar NLP, anda akan tahu bahwa manusia berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungannya tidak hanya melalui channel visual saja, melainkan melalui ke 5 indera (VAKOG), jadi idealnya ketika anda melakukan pemograman, yang paling optimal anda menggunakan semua channel sekaligus (VAKOG), tapi ketika pada awalnya anda masih belum terbiasa, anda bisa menggunakan channel yang paling anda kuasai, bisa visual, audio ataupun perasaan (kinestetik).

Jadi kalau anda bertanya kepada saya cara paling optimal melakukan imajinasi, ya lakukan dengan menggunakan semua channel indera anda (VAKOG) (disini saya menggunakan istilah imajinasi dan bukan visualisasi karena channel yang digunakan bisa berupa audio, kinestetik, olfactory dan gustatory, atau kombinasi dari beberapa atau bahkan semuanya).

Menjawab pertanyaan 1 & 2, usahakan pakai ke lima channel dalam berimajinasi, imajinasikan seolah anda sudah mencapai goal yang anda inginkan, lihatlah apa yang anda lihat, dengarkan apa yang anda dengar, dan rasakan bagaimana rasanya ketika sudah mencapai goal tersebut, jika anda bisa memasukkan bau dan rasa itu akan lebih baik lagi, usahakan melakukannya sedetil mungkin, tentang apa yang harus anda bayangkan, itu bisa anda improvisasi sendiri dan cari yang hasilnya paling bagus, karena apa yang optimal bagi orang lain belum tentu berhasil bagi anda, prinsip dasarnya, lakukan dengan cara yang paling anda kuasai dan pantau hasilnya, jika belum berhasil, ganti lagi dengan cara lain sehingga anda menemukan cara yang paling cocok dan optimal bagi anda. Jadi anda harus eksperimen dan cari caranya karena tidak ada cara yang benar atau salah, yang ada cara mana yang paling cocok dan optimal bagi anda secara pribadi.

3. Menurut saya bohlam dan telur yang tidak pecah di alfa power itu bisa diterangkan secara fisika. kalau anda perhatikan, di tengah bohlam itu lebih tebal dan bentuknya yang oval memungkinkan bohlam tersebut untuk menyerap energi benturan yang relatif besar, itulah sebabnya kenapa anda harus jatuhkan dalam posisi tegak, coba saja anda jatuhkan bohlam dalam posisi miring (tertidur), saya yakin biar diisi dengan energi apapun bakal pecah, demikian juga dengan telur, karena bentuknya yang oval telur bisa menyerap tekanan yang cukup besar, anda bisa coba untuk memecahkan sebuah telur mentah dengan menekan dari kedua ujungnya, tapi usahakan tegak lurus dan tidak miring, saya yakin anda tidak akan bisa memecahkannya biarpun anda menekan dengan kedua tangan, kalau anda lakukan dengan benar dan tegak lurus, anda malah bisa berdiri diatas 4 telur dengan masing masing telapak kaki bertumpu pada dua telur tersebut (tapi itu hanyalah sekedar pendapat saya, siapa tahu masih ada hal lain yang belum pernah saya lihat).

Tapi silahkan jika anda ingin bereksperimen, anda bisa saja bayangkan dan katakan kepada diri sendiri bhw bohlam atau telur tersebut menjadi sekeras besi dan rasakan bagaimana bohlam/telur tersebut memang sudah menjadi dingin dan keras seperti besi, gitu saja. Nah kalau sudah tidak pecah anda boleh coba jatuhkan dalam posisi miring, saya jamin pasti pecah (^_^).

semoga bermanfaat

salam
Awie Suwandi

JAWABAN 2
Saya setuju dengan pak Awie......
visualisasi hanya salah satu media,bukan satu2nya.....

Dari hasil mambaca beberapa buku dan pengalaman saya,
saya memiliki kesimpulan,
setiap orang sangat berbeda respon terhadap panca indranya,
ada yang sensitif di mata (visual)
di pendengaran (auditori)
juga persaan (kinestetik)
(Olfactory & Gustatory sengaja saya tidak libatkan,
karena VAK yang paling umum dialami setiap orang)

Jadi visualisasi bisa sangat efektif,
tapi juga bisa gagal dalam penerapannya.
tergantung apa kita sensitif di Visual atau tidak.

Benar kata pak Awie, kita harus melibatkan semua indra,
untuk pe-mrograman.
Tapi,
bagaimana jika kita bisa mengetahui diri kita sendiri,
bahkan orang yang akan kita program,
di indra mana sensitifnya.....
lalu kita fokuskan menggunakan indra tersebut.
pasti lebih efektif.

Sebagai contoh,
waktu kita menghipnosis seseorang,
lalu saat deepening,
saya memasukan kata2 bersifat visual
(bayangkan anda ada di tempat yang nyaman, dengan pemandangan indah...)
ternyata orang tersebut tidak sensitif di visual,
maka orang tersebut akan lama masuk ke deep trance.
jika kita tidak mau pusing, kita masukan saja semua kata2 yang melibatkan VAK,
(anda ada di tempat yang pemandanagnnya indah,
anda mendengar suara rintikan hujan perlahan,
anda merasakan bental anda begitu halus...)

Tapi, jika kita mengetahui orang tersebut sensitif di indra mana,
di kinestetik misalnya,
dengan deepening yang fokus ke kinestetik,
dan sugesti fokus ke kinestetik,
saya jamin orang tersebut jauh lebih cepat masuk deep trance,
juga sugesti lebih kuat.........

Nah......yang menjadi tantangan untuk kita adalah,
bagaimana cara menentukan diri kita atau orang lain,
di mana indra sensitifnya.
Saya yakin,
jika kita bertanya pada diri sendiri,
kita juga akan bingung, mana indra kita yang lebih sensitif.....

Ada satu cara yang cukup efektif, yang saya ketahui dan sering saya terapkan,
saat kita ngobrol dengan seseorang, biasanya orang suka mengeluarkan kalimat2 yang maknanya hampir sama, tetapi menunjukan indra sensitifnya,
misalnya,
"menurut 'pengelihatan' saya, kejadian seperti ini..."
"kalau saya 'rasa' kejadian ini....."
"saya 'dengar' si A......."
YA.......orang sacara bawah sadar,
sering mengatakan cerita atau pendapatnya sesuai indra yang dia sensitif.

Sekarang perhatikan diri kita sendiri saat bicara pada orang lain,
kalimat2 seperti apa yang sering kita ucapkan,
anda akan menemukan indra sensitif anda.
jika sudah ditemukan,
kuatkanlah sugesti ke diri sendiri sesuai indra yang kita sensitif.
(tapi tetap melibatkan indra yang lain)
Jadi bukan berarti kita sensitif di auditori,
lalu kita hanya memasukan sugesti auditori.
tapi komposisinya yang harus diatur,
misalnya, sugesti kita 50% bersifat auditori, 25% visual, 25 %kinestetik.

Juga saat menghipnosis orang lain,
saat pra induksi,
perhatikan kalimat2nya,
analisa di mana indra sensitifnya,
maka proses deepening dan sugesti akan lebih berhasil.

Setuju????
Ada pendapat???

Comments:
ulasannya menarik sekali http://pusatseo.blogspot.com/
 
Pagi bpk purnomo... saya mau tanya. Saya ini biasa melakukan astral projection. Ya seperti biasa sebelum melakukan aktifitas ini saya melakukan tahap2 relaksasi sampe trence dan mengalami sleep paralize sebagai pintu exit sy mengeluarkan tubuh halus saya. Tetapi saya sering berkendala dalam relaksasi masuk ke phase trenc theta. Kadang saya perlu waktu 1 jam an kadang cepat.. klo boleh tahu tombol pintas masuk ke tetha kira kira apa yg cocok krn setelah sy baca tulisan di atas saya merasa type saya yang selalu berfikir "saya rasa" ato "saya pikir" bla..bla.."..mohon pencerahannya..trims
 
Pagi bpk purnomo... saya mau tanya. Saya ini biasa melakukan astral projection. Ya seperti biasa sebelum melakukan aktifitas ini saya melakukan tahap2 relaksasi sampe trence dan mengalami sleep paralize sebagai pintu exit sy mengeluarkan tubuh halus saya. Tetapi saya sering berkendala dalam relaksasi masuk ke phase trenc theta. Kadang saya perlu waktu 1 jam an kadang cepat.. klo boleh tahu tombol pintas masuk ke tetha kira kira apa yg cocok krn setelah sy baca tulisan di atas saya merasa type saya yang selalu berfikir "saya rasa" ato "saya pikir" bla..bla.."..mohon pencerahannya..trims
 
Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]





<< Home

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Subscribe to Posts [Atom]